Selasa, 21 Desember 2010

[FanFiction] Special Gift Part 5

Author : Kim Cherry
Cast : Yesung, Hyunsang, Hajin, Donghae, Heechul
Genre : Romance, Friendship

Author POV

"Hyun sang? kau belum pulang?" Hyun sang membalikkan badannya untuk melihat siapa yang telah menyapanya.
"eh?... ehm... belum." jawabnya yang sedikit kaget ketika mengetahui namja yang menyapanya barusan.
"mau ku antar pulang?" tanya namja itu.
"apa tidak merepotkan?"
tanpa menjawab namja itu melemparkan sebuah helm kepada Hyun sang. Dengan senang hati, Hyun sang memakai helm itu dan naik ke atas motor.
“benar tidak merepotkan?” Tanya Hyun sang sekali lagi untuk meyakinkan.
“pegangan! Kalau tidak kau akan jatuh!” dengan cepat motor itu melaju sangat kencang. Segera Hyun sang mengaitkan tangannya pada pinggang namja itu agar dia tidak jatuh.

Seketika langkah Yesung terhenti. Kakinya tidak mampu lagi untuk berjalan mendekati Hyun sang. Seperti ada paku yang memaku sepatunya sehingga ia tidak dapat berjalan. Hatinya hancur berkeping-keping. Harapan yang telah dibangunnya, runtuh seketika, saat melihat Donghae telah lebih dahulu mengantarkan Hyun sang pulang. Ia terlambat. Benar-benar terlambat.

Heechul yang melihat itu segera menyusul Yesung yang baru setengah jalan.
“kau tidak apa-apa?” Tanya Heechul yang cemas melihat wajah Yesung yang mulai lesu.
“dia sudah pulang duluan bersama Donghae” Yesung menundukkan kepalanya untuk meredamkan rasa kecewa yang ada dalam hatinya.
“aku tau. Sudah! Tidak perlu dipikirkan! Kita cari cara lain untuk mendekati Hyun sang!” ujar Heechul dan mengajak pulang Yesung karena hari telah semakin petang.

***

Donghae memberhentikan sepeda motornya tepat di depan rumah Hyun sang.
“gomawo.” Hyun sang mengembalikan helm yang tadi diberikan Donghae.
“ne.” Donghae melajukan sepeda motornya dan hilang pada persimpangan jalan.
Setelah Donghae dan sepeda motornya tidak tampak lagi, Hyun sang pun memasuki rumahnya dengan hati yang sangat bahagia. Senyuman yang begitu lebar terlukis jelas di wajahnya. Dia memasuki kamarnya dengan bersenandung ria. Tatapan heran dari ibu dan onnie-nya, sama sekali tidak dihiraukannya. Yang ia rasakan sekarang hanyalah rasa bahagia karena Donghae, sang pujaan hatinya, telah menjadi pahlawan untuknya hari ini karena telah mengantarkannya pulang.

***

Keesokan harinya, Hyun sang berangkat ke sekolah masih dengan senyum yang melekat diwajahnya. Dia tetap tidak perduli dengan tatapan aneh dari teman-temannya di sekolah. Dia berjalan dengan santai menyusuri koridor sekolah untuk menuju kelasnya.
“annyeong, Ha jin!” sapa Hyun sang dengan ceria sekali. Dia segera duduk di sebelah Ha jin. Ha jin yang tengah membaca horoskop hari ini, terheran-heran melihat chingu-nya yang sedikit berbeda.
“ada apa denganmu? Ceria sekali? Padahal di horoskop ini tertulis bahwa kau akan terkena sial untuk yang kesekian kalinya hari ini, maka bersiap-siaplah!” ucap Ha jin.
“aku tidak percaya pada horoskop itu! Hhh… yang jelas hari ini hatiku senang sekali!” Hyun sang menyandarkan badannya pada kursi.
“memang apa yang membuatmu senang?” Tanya Ha jin yang mulai penasaran.
Hyun sang mendekatkan wajahnya pada Ha jin. Dia celingak-celinguk sesaat, setelah yakin keadaan kelas aman, dia pun mulai bercerita.
“kemarin, Donghae mengantarku pulang!”
“MWO?!! DONGHAE MENGANTARMU PULANG?” teriak Ha jin yang shock mendengarnya.
“ssstt…  jangan berteriak!” peringat Hyun sang. Ha jin pun menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
“mianhe…” bisik Ha jin.
Hyun sang mengangguk lalu melanjutkan ceritanya. “kau tau? Dia mengantar tepat sampai di depan rumahku. Dia memang benar-benar seperti seorang pangeran yang telah menolongku.” Ujar Hyun sang. Dia pun mulai terhanyut dengan hayalannya sendiri.
Ha jin hanya geleng-geleng saja melihat tingkah chingu-nya itu.
“jangan terlalu berharap. Nanti kalau tidak kesampaian, jatuhnya sakit.” Peringat Ha jin, lalu kembali membaca majalahnya. Hyun sang tetap tidak perduli dengan kata-kata Ha jin. Dia percaya bahwa Donghae memang telah ditakdirkan untuknya.

***

“Ha jin! Kau yakin kita harus membawa buku sebanyak ini?” Tanya Hyun sang dengan suara yang sedikit tertekan akibat ia membawa banyak sekali buku ditangannya. Buku yang memiliki tebal kira-kira 3 cm.
“iya, kita harus mempunyai banyak sumber agar mudah mengerjakan tugasnya.” Ha jin mengambil setumpuk buku yang telah ia kumpulkan dari tadi di atas meja. “ayo! Sepertinya segini cukup!” Ha jin pun mulai melenggang keluar.
“Ya! Ha jin!” teriak Hyun sang dari belakang. Ha jin pun menoleh. “mwo?”
“kenapa kau hanya membawa tujuh buku, sedangkan aku membawa delapan buku?” tanyanya sambil berjalan mendekati Ha jin.
“hehe… itu karena tenagamu kan lebih kuat daripada aku.” Jawabnya santai. Hyun sang hanya mendengus kesal.

“Heechul, apa lagi idemu selanjutnya?” Tanya Yesung saat jam istirahat tiba. Mereka tengah berada di depan kelas mereka yang berada di lantai dua.
“ide untuk mendekati Hyun sang? Aku belum menemukannya.” Jawab Heechul sambil membuang kulit pisang sembarangan ke lantai bawah.
“lalu bagaimana? Aku takut nanti semakin lama, Donghae malah semakin dekat dengan Hyun sang.”
“kau tenang saja! Aku yakin mereka tidak akan semakin dekat!” ujar Heechul sambil menepuk-nepuk pundak Yesung.
“AAHHH~!!!....” BRAAKKK…. BRUUKKK….
“ehm? Suara apa itu?” Tanya Heechul bingung. Yesung hanya mengangkat bahunya yang mengisyaratkan bahwa dia juga tidak tau. Mereka berdua sama-sama melihat ke lantai bawah yang merupakan asala suara.

“Hyun sang, kau tak apa-apa?” Tanya Ha jin yang panik, lalu meletakkan semua buku yang sedang dipegangnya ke lantai.
“apanya yang tidak apa-apa? Pinggangku rasanya remuk, tau!” tandas Hyun sang sambil memegangi pinggangnya yang sakit. Ha jin segera membantu Hyun sang untuk berdiri, dengan susah payah.
Pandangan mata Hyun sang kemudian jatuh pada kulit pisang yang telah membuatnya jatuh. “SIAPA YANG TELAH MEMBUANG KULIT PISANG INI SEMBARANGAAANN~!!!” teriaknya tepat di telinga Ha jin, sampai-sampai Ha jin harus menutup telinganya rapat-rapat.
“omoo~ jangan berteriak di telingaku!” keluh Ha jin. Terang saja, teriakan Hyun sang tadi hampir membuat gendang telinga Ha Jin pecah.


PLTAKK…
“YA! Apa-apaan sih? Kenapa memukulku?” Tanya Heechul yang kesal karena kepalanya dipukul oleh Yesung.
“lihat itu! Hyun sang jadi jatuh gara-gara kulit pisang yang kau buang sembarangan tadi!”
“cihh… seharusnya kau berterima kasih padaku.” Ujar Heechul sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
“berterima kasih untuk apa?”
“berterima kasih, karena berkat kulit pisang itu Hyun sang jadi jatuh!”
Yesung terdiam dan mencoba untuk mencerna kata-kata Heechul. “maksudmu?”
“kalau Hyun sang jatuh kau harus menolongnya. Tunjukkan rasa perhatianmu terhadapnya! Pabo!”
Yesung pun menganggukan kepalanya tanda mengerti. “ne, kau benar! Kau memang sangat pintar Heechul-ah!” puji Yesung, lalu dengan secepat kilat dia berlari ke tempat Hyun sang.

Dengan senyum yang mengembang di wajah dan rasa percaya diri yang kuat, Yesung datang menghampiri Hyun sang. “annyeong Hyun sang! Kulihat kau baru saja terjatuh ya?”
“ne! wae? Kau mau mengejekku?” Tanya Hyun sang dengan nada yang ketus.
“kau ini! Kenapa ketus sekali! Padahal aku baru saja berniat untuk membantumu!” jawab Yesung yang tak kalah ketus dengan Hyun sang. Emosinya sudah mulai meningkat.
“apa? Membantuku? Jangan bercanda! Sudah, pergi sana! Aku sedang tidak bersemangat untuk bertengkar denganmu!” Hyun sang melambaikan tangannya untuk mengusir Yesung.
“YA! Kau ini!”
“APA?!!!”
Mata mereka saling melototi satu sama yang lain.
“oh, Donghae!” sapa Ha jin saat Donghae datang menghampiri mereka. Secara refleks Yesung dan Hyun sang pun menoleh ke arah Donghae.
“Donghae? Ada apa kemari?” Tanya Hyun sang dengan manis. Sedangkan Yesung mengalihkan pandangannya dari Donghae. Dia masih dendam akan kejadian kemarin.
“aku hanya ingin bertanya, kalian meminjam semua buku kimia dari perpustakaan, ya?”
“ne. untuk mengerjakan tugas kimia yang diberikan Leeteuk seonsangnim kemarin.” Jawab Ha jin.
“baiklah. Jika telah selesai, segera berikan bukunya padaku!”
“ne.”
Donghae hendak pergi dari tempat itu, namun langkahnya terhenti saat menyadari bahwa dari tadi Ha jin memapah Hyun sang.
“ada apa dengan Hyun sang? Kenapa dari tadi kau memapahnya?” Tanya Donghae. Mendengar itu, Yesung kembali menatapi Donghae dengan tatapan yang tajam.
“dia bilang, pinggangnya remuk karena terpeleset kulit pisang itu.” Jawab Ha jin innocent. Sedangkan Hyun sang hanya cengar cengir tidak jelas karena salah tingkah.
“oh, mau aku antar ke ruang kesehatan?”
“tidak perlu! Yesung yang akan mengantarkannya ke sana! Benarkan yesung?” lagi-lagi Ha jin yang menjawabnya. Yesung pun mengangguk penuh semangat.
“tidak! Dia tidak akan mengantarkanku ke sana! Aku mau kok diantar olehmu ke ruang kesehatan!’ ujar Hyun sang.
“baiklah!”
Gantian Donghae yang memapah Hyun sang dan membawanya ke ruang kesehatan.
“YA! Hyun sang!” teriak Yesung. Hyun sang pun menoleh, lalu dia menjulurkan lidahnya pada Yesung.
“Aishh…”
“sabar Yesung-ah! Kau juga sih! Kenapa kau tidak bisa menahan emosimu?” ujar Heechul yang datang menghampiri Yesung.
“dia yang mulai duluan! Mana mungkin aku tidak melawannya!” jawab Yesung yang masih terbakar emosi.
“ehm, Yesung-ssi…” panggil Ha jin. Yesung pun menoleh. “tawaranmu untuk membantu Hyun sang tadi masih berlaku tidak?”
“wae?” Tanya Yesung ketus.
“bisa tidak, kau bantu untuk membawakan buku-buku Hyun sang ke dalam kelas?” Tanya Ha jin dengan sangat hati-hati. Dia tau bahwa Yesung sedang emosi.
“ANDWAE! Kau suruh saja Heechul!” Yesung lalu pergi berlalu meninggalkan Ha jin dan Heechul.
“huh! Ya sudah!” Ha jin pun memunguti buku-buku yang bertebaran itu sendiri. Tiba-tiba ada seseorang yang juga ikut membantunya memberesi buku-buku tersebut. Ha jn pun mendongak.
“biar aku bantu!” ujar Heechul sambil tersenyum. Ha jin balas tersenyum.

To Be Continued~

1 komentar:

  1. gheaaa...
    hyun sang sama yesung emosian, suka berantem, kyk tom and jerry deh....
    kekeke

    Hajin itu dirimu ya? haha
    Lanjutkan...

    BalasHapus

Kalian sudah membacanya? Saran? Kritik?
Silahkan tulis komentar kalian ^^

Hargai karya author disini dengan komentar-komentar kalian ^^