Selasa, 21 Juni 2011

[FanFiction] Friendship, Love and Destiny Part 4

Annyeong.... annyeong... setelah sekian lama menyimpan lanjutan FF ini, saya akan kembali mempublishnya... Mmm.... alasan lama nge-publish nya sih, karena nggak ada waktu, dan males ngepublish, karena nggak ada yang komen... Hanya ngebaca, trus nggak di komen...


Author: uno_wa
Genre: Romance, Friendship
Cast: Nicole, Junsu, Jaejoong, Yoochun, Changmin, Yunho, Ah Ra

Also See This : Part 1, Part 2, Part 3

  1 Minggu kemudian, Junsu harus kembali pulang ke Jeju. Nicole tampak sedih, begitupula dengan 3 sahabat lainnya. 
“Junsu-ya! Hati-hati di jalan… Kalau sudah sampai, hubungi kami ya~”, Yunho memeluk Junsu. Kemudian, Jaejoong gantian memeluk Junsu. Jaejoong lama sekali memeluk Junsu, hingga Yoochun yang sudah bercucuran air matapun marah. “Hyung! Lama sekali… hiks.. hiks..”, Yoochun menarik baju Jaejoong, agar terlepas dari Junsu. “Junsu-ya~… Cepat kesini lagi, ya… aku akan rindu padamu.. huaaaa…”, Yoochun begitu sedihnya. Junsu hanya tersenyum, “Hyung, aku kan hanya di Jeju. Kalau kau rindu padaku, kau bisa datang ke Jeju. Arasseo?”, Yoochun mengangguk dengan masih terisak-isak.
                  Junsu kemudian melirik ke arah Nicole. “Nicole, nggak mau memelukku?”, Nicole hanya diam, tanpa menoleh ke arah Junsu. Junsu menjadi heran, biasanya Nicole sensian kalo ditanya yang beginian. 

 
“Nicole, ucapkanlah sebuah kalimat untuk Junsu. Dia akan segera pulang ke Jeju.”, Yunho membujuk Nicole. Dan biasanya, bujukan Yunho sangat ampuh, “Untuk apa?”, Nicole tetap memalingkan wajahnya dari Junsu. Jaejoong, Yoochun, Yunho, dan Junsu jadi bingung setengah mati ngeliat kelakuan aneh Nicole.
^^^^^^^^^
                  Ketika sudah sampai di Jeju, Junsu disambut pula dengan Ah Ra dan Changmin! Ternyata changmin pulang, saat hyungnya itu ada di Seoul.
                  Ah Ra dengan gembira menyambut Junsu, sementara Changmin malah cemberut. “Changmin-ah, kau sudah pulang? Kenapa nggak memberitahu hyung”, Junsu merangkul dongsaengnya itu. Changmin terus cemberut. “wae gurae, nae dongsaeng?”. Ah Ra tertawa kecil, “Oppa, mungkin dia lagi merajuk”, Junsu tersenyum melihat tingkah dongsaengnya. “Ah~! Kau merajuk ya, karena hyung gak ngajak kamu ke Seoul?? Ya kan?” Changmin mengangguk dirangkulan Junsu.
                  “Ne… kapan-kapan kalo hyung pergi ke Seoul. Hyung ajak kamu deh…”, Junsu mengacak rambut dongsaengnya. Ah Ra hanya tersenyum. “Oppa… ke taman yuk. Aku mau ngobrol-ngobrol sama oppa.”
Junsu mengangguk dan kemudian mereka berdua pergi ke taman dan meninggalkan Changmin.
^^^^^^^^^
                  Di taman
“Ah Ra, kenapa sih, kamu gak pernah bicara in tentang masa lalu kamu? Aku kan penasaran, setelah kamu pindah ke Seoul, aku gak pernah dapat kabar darimu..”, tanya junsu.
                  Ah Ra sedikit nggak nyaman dengan pertanyaan Junsu. “Oppa… kenapa sih, pengen ngungkit masa lalu?”, Ah Ra sedikit kesal. “Ayolah, Ah Ra. Masa’ gak mau nyenengin namjachingumu ini…”, Junsu berusaha membujuk Ah Ra. “Oppa! Berhenti ngomongin itu, atau aku akan pergi!”
Junsu jadi serba salah. “Ara.. ara..”, Junsu akhirnya nurut.
^^^^^^
                  “Ah Ra, kau lebih suka coklat atau boneka? Aku akan membelikanmu salah satunya”, Junsu menunjuk kedua barang itu. Ah Ra berpikir sejenak, “Aku mau coklat!” jawab Ah Ra semangat. Junsu kemudian membelikan coklat. Tapi, ada satu yang mengganjal hatinya tentang pilihan Ah Ra ini…
                  Flashback
                  “Kamu lebih suka coklat atau boneka?”, tanya anak laki-laki itu, sambil menunjukkan coklat dan boneka kepada gadis kecil. Gadis kecil itu tanpa ragu-ragu mengambil boneka. Anak laki-laki tersebut tertawa kecil. “wae? Kenapa kau tertawa?”, gadis kecil tersebut heran melihat sahabatnya itu. “ternyata kau pintar ya… sukanya ambil yang lebih besar.. hihihi”
                  Gadis kecil itu sedikit kesal, “ani… aku mengambil boneka bukan karena lebih besar. Aku memang suka boneka, karena boneka itu bisa disimpan.” Anak laki-laki itu berhenti tertawa, dan tersenyum, “oh.. kalo gitu, nanti kalo sudah besar, aku akan membelikanmu boneka lagi. Karena boneka ini pasti sudah rusak, kalau kita sudah besar. Mau?”, tanya anak laki-laki itu dengan polosnya. Gadis kecil itu tersenyum, “Yaksok?”, dia menunjukkan jari kelingkingnya. “Yaksokhae..”, jawab anak laki-laki itu sambil mengaitkan jari kelingkingnya.
                  End Of Flashback
Junsu’s POV
                  Kami berjalan di sekitar pantai. Ah Ra sedikit manja padaku. “Oppa…”. “Mm.. wae?”
“Kau mencintaiku kan?”. Aku terkejut dengan pertanyaannya. “Tentu, wae geurae?”
“Ani… aku hanya sering kepikiran kalo oppa pacaran denganku hanya karena masa lalu. Tapi.. kalo oppa udah bilang gini, aku jadi sedikit tenang.”, Ah Ra tersenyum padaku. Aku jadi sedikit ragu dengan jawabanku tadi. Aku belum tau, apakah aku bener-bener suka padanya, atau seperti yang ia katakan tadi, karena masa lalu.
                  Aku menatap matanya. Ada sedikit rasa bersalah padanya. “Oppa…”, Ah Ra memelukku begitu erat. Aku membalas pelukannya. Dia berbisik kepadaku, “Mian oppa”. Aku tak tau pasti untuk apa dia minta maaf.
Junsu’s POV end

Agustus 2006
                  Di Seoul

“Nicole! Makan dulu, baru pergi.” Kata eomma Nicole dari arah dapur. “Ne eomma…”, Nicole berlari terbirit-birit ke meja makan. Diambilnya roti yang sudah diolesi selai dengan eomma, dan dimasukkan ke dalam kotak bekal. “Kenapa gak dimakan disini aja, Nicole?”
                  “Udah telat eomma… ntar yang lain pada nungguin”, eomma geleng-geleng kepala.
Saat Nicole sudah keluar kamar. Eomma melihat pintu kamar Nicole yang belum tertutup. “Aduh, Nicole. Kamarnya belum ketutup.” Eomma menuju kamar Nicole, “ckck.. ini kamar namja ato yeoja? Kok kayak kapal pecah!”, eomma langsung membereskan buku-buku yang berserakan di lantai. “Kertas apa ini?”, eomma mengambil secarik kertas. Eomma membacanya dengan seksama. “Apa?! Kanker otak!”, eomma nggak percaya dengan apa yang dilihatnya. Anaknya menderita penyakit mematikan itu. Eomma terduduk lemas, kemudian menangis.
                  “Ya tuhan… kenapa harus anakku?!”, eomma terdiam, sambil meneteskan air mata.
^^^^^^^^^^^^
                  “Nicole! Lama banget”, Yoochun menarik tangan Nicole. “Ayo cepat masuk ke mobil.”, teriak Jaejoong yang sudah duduk di kursi supir.
                  “Nicole, kau sudah makan?”, tanya Yunho saat berada di mobil. “Belum oppa.. Ini aku bawa….”
SRREETT… Kotak bekal itu langsung hilang sekejap mata dari tangan Nicole. “Nicole… gomawo…”, kata Yoochun sambil tersenyum dengan roti ditangannya.. “Ya! Oppa..!”, Nicole mencoba untuk mengambil kotak bekal nya dari tangan Yoochun yang ada di bangku depan.
                  “Yoochun-ah… yoochun-ah…”. Yoochun segera meletakkan kembali roti ke tempatnya. “Mian, Nicole.. aku hanya main-main.. hehhe”. Yunho memperhatikan Yoochun yang mengembalikan kotak bekal itu.
                Yoochun langsung membalikkan badannya, menghindar dari tatapan Yunho, “Aisshh.. yunho-hyung serem amat..”, bisik Yoochun yang didengar oleh Jaejoong. Jaejoong tertawa geli mendengar celotehan Yoochun.
^^^^^^^^^^^
                  “Aku pulang…”, Nicole meletakkan makanan yang dibelinya di meja makan. Yunho, Jaejoong, dan Yoochun duduk di sofa dan mengambil satu persatu makanan yang ada di ruang tamu. “Ya, oppa! Jangan diambil semua, nanti eomma marah!”
“Eomma.. eomma..”, Nicole memanggil-manggil eomma, karena ia tak melihatnya sejak tadi. “Eomma… eomma dimana?”, Nicole membuka pintu kamar eomma, “Eomma!!!”
                Yunho, Jaejoong dan Yoochun berlari ke kamar eomma, dan mereka melihat eomma yang sudah terbaring di lantai, dan Nicole yang menangis. “Nicole-ah, sini, biar aku dan Yoochun yang mengangkat eomma, Jaejoong-ah siapkan mobil, kita akan bawa ke rumah sakit. Palli!!”, Yunho dan Yoochun segera mengangkat eomma dan masuk ke dalam mobil. Mobil segera berangkat ke rumah sakit.

To Be Continued

2 komentar:

  1. heee? wawa ini krn kebiasaan nonton film korea endingnya jadi ikutan tegang trus bersambung -,- cepet dilanjutin waw, ini lagi klimaks kayaknya. ganbatte-ne! :D

    BalasHapus
  2. hahaha... gak sering-sering juga kok kak.. Ini hanya kebetulan.. :D

    ganbatte!

    BalasHapus

Kalian sudah membacanya? Saran? Kritik?
Silahkan tulis komentar kalian ^^

Hargai karya author disini dengan komentar-komentar kalian ^^