Selasa, 22 Mei 2012

[Fan Fiction] Secret (Love) Part 2


Annyeong~ balik lagi dengan author uno_wa beserta part 2 dari FF ini~~ :D 
Lagi-lagi, FF ini tidak diawali dengan poster FFnya, karena author nggak sempat ngedit-mengedit.. hehe
Nah, kali ini author cuma kasih gambar Himchannya doang ya~ biar pada tau yang mana sih namanya himchan XD
Sip dah, daripada banyak ngoceh, mending langsung dinikmati aja FF nya. Enjoy to read, chingu-deul~


Author : uno_wa
Cast : 
Kim Himchan (BAP)
Ailee (Singer)
Yerim (OC)
Yejin (OC)
Kim Myungsoo (INFINITE)
Genre: Romance


Pagi sekali, Ailee datang ke sekolah. Tak biasanya memang. Ailee menjadi orang yang pertama kali masuk ke kelasnya, jadi tak ada yang mengetahui kalau Ailee meletakkan sebuah kado di atas meja Himchan.
                Setelah meletakkan kado, Ailee segera berlari membawa tasnya keluar kelas. Dia berencana untuk masuk kelas lagi ketika Himchan sudah datang.
                Tak berapa lama, Himchan masuk diikuti oleh beberapa teman sekelasnya. Ailee kemudian masuk, dengan ekspresi seolah dia baru datang ke sekolah. “Ailee-ya.. Tumben tidak terlambat,” celetuk Yejin. Ailee memasang tampang jutek, “Aku tadi terbangun sangat cepat dan nggak bisa tidur lagi. Jadi, terpaksa deh aku bangun. Memangnya tidak boleh aku datang tepat waktu?,”.
                Ailee duduk di kursinya, tak melirik Himchan, berpura-pura tidak tau kalau tadi ada kado di atas meja namja itu. “Hoaaam.. Ngantuk,” kata Ailee sambil menguap. Tentu saja hanya berpura-pura. Sekedar meyakinkan teman-temannya kalau dia terpaksa terbangun.
                “Ailee-ya,” panggil Himchan. Ailee terkejut, tapi dia segera mengatasi keterkejutannya dan berbalik badan menghadap Himchan. “Waeyo?,” tanya Ailee. “Mm.. Aniyo,” Himchan mengurungkan niatnya untuk berbicara. Ailee bingung, ia menatap Himchan lama. “Ah, sudahlah. Balik badan sana,” perintah Himchan, sedikit salah tingkah saat ditatap oleh Ailee.
                “Apa sih, sok merintah gitu,” kata Ailee mencibir. Himchan tertawa kecil, “Kau ini, selalu saja sinis,”. “Biarin,” kata Ailee sambil meleletkan lidahnya. Ia kemudian berbalik badan.

Himchan POV
                Aku mengambil kado di dalam laciku. Aku mengerutkan dahiku sejak tadi, karena aku masih penasaran, siapa yang meletakkannya di atas mejaku. Ailee? Pasti bukan. Sudah jelas dia baru masuk ke kelas.
                Yejin? Hmm.. Kalau memang Yejin, untuk apa dia memberiku kado ini? Aku kan sedang tak berulang tahun. Jadi siapa?
                Aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya nggak gatal dengan frustasi. Atau jangan-jangan ini hanya lelucon untukku. Bisa saja isinya hanya sebuah paku, sebuah kertas atau batu.
                Aku akhirnya membuka kado itu perlahan. Sambil menerka-nerka apa isinya, aku juga mengamati sekeliling. Siapa tahu sekarang ada yang sedang memata-mataiku sedang membuka kado entah dari siapa ini. Setelah kubuka kotak kecilnya, aku melihat sebuah pin bergambar senyum. Aku masih tak mengerti maksud dari pin itu. Setelah itu, mataku menangkap sebuah memo diselipkan dipinggir kotak.
                Ayo tersenyum J Itu akan mengurangi beban pikiranmu..


                Aku otomatis tersenyum melihat pesan manis itu. Aku melihat ke belakang memo , tapi tak menemukan nama si pengirim. Sungguh misterius.
                Aku mengambil pin itu, menyimpannya di dalam kantong, dan meletakkan bungkus kado di laci meja.
++++
Author POV
                Hari ini, kembali Ailee datang paling awal ke sekolah. Dia meletakkan kado kecil lagi di meja Himchan. Dan sama seperti hari kemarin, setelah meletakkan itu, dia keluar kelas dan kembali masuk ke kelas setelah Himchan dan lainnya masuk ke kelas.
                “Hari ini datang cepat juga?,” tanya Himchan saat melihat Ailee meletakkan tasnya. Ailee tersenyum, “Memangnya nggak boleh?,”. “Ada apa nih? Kok tiba-tiba datang pagi terus?,” tanya Himchan lagi. Ailee duduk, menghadap Himchan, “Mulai hari ini, aku mau berubah. Aku mau jadi anak yang selalu datang tepat waktu. Gimana? Bagus kan?,”.
                Himchan meletakkan tangannya di dahi Ailee, “Kau lagi nggak demam kan?,”. Ailee sedikit terkejut dengan sikap Himchan, tapi tetap berusaha terlihat tenang. “Ng.. nggak kok,” kata Ailee gugup, lalu menyingkirkan tangan Himchan dari kepalanya. Himchan terlihat biasa saja, tak gugup seperti Ailee. “Trus, kenapa tiba-tiba mau berubah gitu?,” tanya Himchan lagi. “Hari ini, kau cerewet sekali ya.. Biasanya diam terus,” sindir Ailee sambil berusaha mengalihkan pembicaraan.
                Himchan tampaknya tau bahwa Ailee tak mau menjawab pertanyaannya, jadinya ia hanya tersenyum pada Ailee. Ailee juga sepertinya tak mau menjawab pertanyaan Himchan. “Oh ya, kau dekat dengan Yejin kan?,”
                Ailee mengangguk. “Waeyo?,”. Himchan melihat sekitar, memastikan bahwa Yejin tidak ada di kelas. “Ee.. Kau tau siapa yang disukai Yejin sekarang?,”
                Ailee melihat Himchan, “Untuk apa kau menanyakannya?,”. Himchan sedikit salah tingkah, “A.. aku hanya ingin tahu saja. Memangnya tidak boleh?,” kata Himchan sedikit menirukan gaya bicara Ailee. Ailee tersenyum curiga, “hmm.. Kalau sekarang sih aku nggak tau. Dia nggak pernah cerita lagi. Memangnya kenapa? Kau suka dengannya?,”. Himchan langsung menggeleng, “Aniyo!,”.
                Ailee masih tersenyum, merasa lucu melihat Himchan salah tingkah begitu. “Lucu deh,” ucap Ailee. Ups! Keceplosan, batin Ailee. Himchan melihat Ailee dengan tatapan yang berbeda, “Apasih!,” kata Ailee sambil menghindari tatapan Himchan.
                “Kau bilang aku lucu?,” tanya Himchan dengan senyum jahilnya. Ailee cemberut, mengutuk dirinya sendiri karena sudah keceplosan. Himchan masih melihat ke arah Ailee. Ailee memukul Himchan kesal, “Siapa yang bilang? Itu tadi salah ngomong kok,”.
                “Salah ngomong beneran nih? Atau.. itu memang ucapanmu dari dalam hati. Cuma kau terlalu gengsi kan mengatakannya padaku,” goda Himchan lagi. Ailee jadi semakin kesal karena diledek oleh Himchan. “Masih lebih lucu Himchan-oppa ku,” bela Ailee.
                “Iya deh. Himchan oppa-mu itu memang lucu, makanya dia populer di sekolah,” kata Himchan meng-iyakan. “Dia populer sekali ya di sekolahmu yang dulu?,” tiba-tiba Ailee tertarik membicarakan Himchan oppa-nya pada namja itu. Himchan mengangguk, “Sangat populer. Sampai aku dulu pernah dapat kado karena mereka kira aku ini Himchan artis itu,”. Ailee tertawa, “Hahaha.. Itu kau nya yang keenakan. Ya kan?,”. Himchan mengangguk sambil tersenyum. Dia merasa senang melihat Ailee tertawa. Jarang sekali Ailee tertawa di hadapannya.
++++
                Ailee benci musim panas. Ailee benci berkeringat, karena itu hanya akan menimbulkan bau badan. Saat musim panas, hal yang dibenci Ailee adalah keluar rumah. Tapi, sudah seharian ini, Ailee berada di luar rumah.
                “Ailee-ya.. Ini bagus kan?,” tanya Yerim sambil menunjukkan sebuah gaun hitam pada Ailee. Ailee hanya mengangguk lemah. “Atau yang ini! Yang warna merah ini aku juga suka. Tapi, apa tidak terlalu mencolok warnanya ya?,” tanya Yerim lagi pada Ailee. Ailee melihat gaun merah yang dipegang Yerim, lalu berkata, “Aku rasa lebih bagus yang berwarna hitam. Lebih simple,”. Yerim tersenyum, kemudian ia meletakkan gaun merah ke tempat asalnya, mengambil gaun hitam dan menarik tangan Ailee. “Ayo, kita ke kasir,”.
                Ailee mengikuti Yerim dengan langkah gontai. Dia terlihat sangat capek karena sejak tadi menemani Yerim berbelanja dari toko ke toko. “Yerim-ah.. Kita pulang yuuk,” ajak Ailee memelas. Kakinya sudah tak kuat lagi untuk berjalan kalau Yerim masih mau berkeliling di mall sebelah.
                “Aduh.. Aku lupa, aku mau ke toko kaset. Kau temani aku ya? Satu toko itu lagi,” pinta Yerim. Dia seolah tak menyadari kalau Ailee sejak tadi sudah kehilangan tenaga untuk berjalan.
                Ailee menghela nafas, “Ya sudah, kita ke sana. Tapi setelah itu kita langsung pulang ya,”. Yerim mengangguk. Setelah membayar belanjaan nya, Yerim dan Ailee menuju toko kaset. Tiba disana, Yerim langsung menyerbu rak yang berisi kaset-kaset baru.
                Ailee, walaupun sudah lelah, tapi ketika melihat kaset-kaset yang ada disana, dia menjadi sedikit bersemangat. Ailee berjalan pelan, sambil memperhatikan kaset-kaset yang ada disana. “CNBlue Bluelove?,” gumam Ailee saat melihat sebuah album. Tampaknya dia sedikit tertarik dengan album itu.
                Ailee tak mengambil album itu, dia hanya lewat dan dia terdiam saat melihat album B.A.P. serta banner yang berada tak jauh dari tempat dia berdiri. Banner B.A.P.
                “Himchan,” gumamnya tanpa sadar. Dia kembali teringat dengan Himchan. Baik Himchan oppa-nya maupun Himchan yang duduk dibelakangnya. Lama Ailee memandangi banner itu, serta memandangi wajah Himchan.
“Kau suka B.A.P.?,” tanya Yerim tiba-tiba, membuyarkan lamunan Ailee. “O. Aku paling suka dengan Himchan oppa,” jawab Ailee. “Kalau aku suka dengan Yongguk oppa. Suara beratnya itu seksi,” kata Yerim sambil membayangkan Yongguk di depan matanya.
                “Oh ya Ailee-ya. Apa ada yang ingin kau beli disini?,” tanya Yerim. Ailee mengangguk, “Ada sih. Tapi, uangku sekarang sedang sekarat. Mungkin minggu depan, aku baru bisa beli,”. “Apa? Warrior-nya B.A.P.?,”
                Ailee menggeleng, “Bukan. Tapi Bluelove-nya CNBlue,”. Yerim kemudian pergi mengambil album CNBlue Bluelove, menyerahkannya pada Ailee. Ailee heran, “Apa ini?,”. “Ini untukmu. Bukannya kau sudah menemaniku belanja hari ini?,”
                Ailee menolak pemberian Yerim. “Sudahlah, aku bisa membelinya sendiri kok nanti,”
++++
                “Album CD?,” Himchan menggumam pelan. Tapi masih bisa terdengar oleh Ailee, “Album CD? Lihat~~,”. Himchan menunjukkan pada Ailee, “Waaah~ CNBlue Bluelove. Kau membelinya? Kau suka mereka?,”. Himchan menggeleng, “Bukan aku yang membelinya. Tapi…,”
                “Tapi… apa?,” tanya Ailee pura-pura penasaran. Dalam hati kecilnya, dia tersenyum karena Himchan telah menerima kado darinya. “Tapi, ini pemberian dari seseorang. Setiap pagi, selalu memberiku kado. Dan kali ini, isinya album CD,” kata Himchan.
                “Kau punya secret admirer?,” tanya Ailee lagi. Himchan mengangkat bahunya, “Entahlah,”.
                “Orang ini.. Setiap hari memberikan kado untuk menyemangatiku. Sepertinya dia sangat peduli padaku,” ucap Himchan. Orang itu aku, Himchan, batin Ailee. “Kira-kira kau tau tidak siapa yang memberikannya padaku?,” tanya Himchan. Ailee menggeleng, “Mana aku tahu. Aku saja baru tau kalau kau punya secret admirer,”.
                “Aku mau coba dengar lagunya dong~,” pinta Ailee. Himchan berpikir, “Hmm.. Mau diputar dimana?,”
++++
Himchan POV
                Aku mengambil album CD pemberian secret admirer (kata Ailee) tadi, menemui teman-temanku yang sedang berkumpul di depan kelas. “Myungsoo-ya, kau tau dimana aku bisa memutar CD ini?,” tanya ku pada Myungsoo sambil menunjukkan album CD tersebut. “Album CD? Aku biasanya memutarnya di studio musik sekolah,” jawabnya.
                “Studio musik sekolah? Siapa yang pegang kunci studionya?,” tanyaku. Aku kurang yakin kalau aku bisa meminjam studio musik hanya untuk mendengar lagu. Apalagi aku nggak masuk ekskul musik. “Sunggyu. Mau aku bantu meminjamnya?,” tawar Myungsoo padaku. Aku mengangguk, “Boleh juga,”.
                Myungsoo kemudian mengajakku ke kelas Sunggyu. Dengan sedikit bujuk rayu, akhirnya kunci sudah berada di tangan Myungsoo. “Ini, kuncinya. Kau boleh memakainya sebelum jam 3 sore nanti. Arasseo?,” ingat Myungsoo padaku. Aku mengangguk, lalu mengucapkan terimakasih padanya.
                Aku berjalan ke kelas lagi, sambil mengantungi kunci studio musik. “Annyeong Himchan-i,” sapa Yerim ketika berpapasan denganku. Aku tersenyum, “Annyeong Yerim-ah,”.
                “Itu apa?,” tanya Yerim sambil menunjuk tanganku. Aku rasa dia menunjuk album CD yang aku pegang. “Ah ini, album CD CNBlue Bluelove. Aku tadi minta bantuan Myungsoo untuk pinjam kunci studio musik agar aku bisa mendengarnya,” jelasku sambil menunjukkan album CD itu.
                “CNBlue? Wah, ternyata kalian ini seleranya sama ya..,” kata Yerim. Aku mengerutkan dahi, “Kalian? Siapa?,”.
                “Ailee dan Kau. Kemarin juga Ailee ingin membeli album CD CNBlue yang sama sepertimu. Sepertinya dia juga suka dengan band itu. Makanya aku belikan dia CD itu juga,” kata Yerim lagi. Aku terdiam sesaat, menyadari sesuatu yang ganjil. “Ailee?,” tanyaku memastikan. Bisa saja telinga ku sedang tidak dalam kondisi sehat.
                “Iya, Ailee. Dia kemarin menemaniku berbelanja. Makanya aku ingin berterimakasih padanya dengan membelikan dia album CD itu,”
                Aku tersenyum, ternyata telingaku belum rusak. Memang Ailee-lah yang aku dengar. “Oh ya, aku pergi dulu ya.. Annyeong,” pamit Yerim. “Annyeong,” balasku.
++++
Author POV
                “Beneran boleh nih?,” tanya Ailee pada Himchan untuk kesekian kalinya. Himchan pun juga mengangguk untuk kesekian kalinya. Ailee berjalan masuk ke dalam studio mengikuti Himchan. “Kau pinjam kunci studio dari siapa? Myungsoo?,” tanya Ailee penasaran. Dia masih bingung mengapa Himchan bisa meminjam kunci studio dengan mudah, padahal dia saja baru 3 kali memakai ruangan itu selama di sekolah. Sedangkan Himchan yang notabene-nya anak baru, sudah diperbolehkan meminjam kunci studio musik ini.
                “Aku minta tolong dengan Myungsoo untuk meminjamnya dari Sunggyu. Tenang saja, aku sudah dapat izin kok. Lagipula, tempat ini mau dipakai jam 3 sore nanti,” kata Himchan mencoba meyakinkan Ailee lagi.
                Himchan berjalan ke arah pemutar CD untuk menghidupkannya. “Ailee-ya, kau suka CNBlue?,” tanya Himchan. “Suka. Tapi, aku lebih suka B.A.P.,” jawab Ailee. Himchan tersenyum kecil, “Pasti karena ada Himchan kan?,”. Ailee ikut tersenyum, “Itu kau tau. Tapi, aku suka semuanya kok. Nggak cuma Himchan oppa saja,”.
                “Kata Yerim kau membeli CD CNBlue juga kemarin? Memangnya kau belum mendengarnya, makanya mau mendengarnya sekarang?,” tanya Himchan. Ailee terkejut dengan pertanyaan Himchan. Untung Himchan tak melihat dia terkejut, karena Himchan sedang sibuk mengatur pemutar CD-nya. Ailee berpikir sebentar untuk menjawab, “Ah, itu. Aku membelinya untuk sepupuku. Jadi,aku belum sempat mendengarnya. Mm.. Iya itu,”. Gawat kalau sampai ketahuan, batin Ailee.
                “Ooh.. untuk sepupumu ya,” respon Himchan. Tapi, dari nada bicara Himchan, tampak Himchan tak percaya begitu saja dengan jawaban Ailee. Ailee jadi sedikit takut kalau saja Himchan mencurigainya sebagai secret admirer namja itu. Ailee hanya diam saja. Sehingga suasana menjadi agak sunyi.
                Nan geudael manna haengbokhamnida
                Nan geudael manna kkumeul kkeumnida
                [Sweet Holiday – CNBlue]
                Suara Jung Yonghwa, vokalis CNBlue menggema di studio musik tersebut. Memecah kesunyian yang baru saja terjadi. Himchan menutup pintu studio, “Kenapa ditutup,” tanya Ailee mulai curiga. Takut Himchan akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak. “Aku nggak mau macam-macam kok. Aku tutup pintu supaya nggak terlalu kedengaran sampai keluar musiknya,” jelas Himchan disambut dengan nafas lega Ailee.
                Himchan menghampiri Ailee, duduk disebelah yeoja itu. Ailee dan Himchan sama-sama diam, entah menikmati musik, entah berkutat pada pikiran masing-masing.

Ailee POV
                Sunyi sekali di ruangan ini. Hanya suara musik yang ada. Himchan yang sekarang ada disampingku pun tak bersuara. Sepertinya sedang menikmati lagu. Sedangkan aku, entah kenapa tak bisa menikmati lagunya. Itu semua karena pertanyaan Himchan tadi.
                Untung saja dia nggak bertanya lebih lanjut. Kalau dia bertanya lagi, aku harus jawab apa? Aku sudah berbohong tadi padanya. Rasanya sungguh aneh. Aku merasa bersalah sekali telah membohonginya. Sedangkan dia sepertinya selalu berkata jujur padaku. Maafkan aku Himchan.

Himchan POV
                “Bagaimana lagunya?,” tanyaku pada Ailee yang tampaknya sejak tadi sangat menikmati lagunya. Dia hanya diam, tanpa bicara. Ruangan ini terasa sangat sunyi tadi. “Lagunya? Bagus kok,” jawabnya pendek. Aku tersenyum kecil. Dari jawabannya, aku yakin dia sama sepertiku, tak terlalu mendengar lagunya.
                Ailee masih diam disampingku, sedangkan aku bingung dengan apa lagi yang harus aku katakan. “Mau putar lagu berikutnya?,” tanyaku. Dia mengangguk, dan aku langsung memutar CD nya lagi.
                Setelah itu, aku kembali duduk di sampingnya. Ah! Ini canggung!

-TBC-

Kritik dan saran ditunggu :) jangan lupa baca part 3 juga yaa

2 komentar:

  1. bagus!!yang part selanjutnyamana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi.. makasih udah mau baca ^^
      part selanjutnya udah ada sih, tp belum di post.
      mungkin nanti kalo ada waktu :)

      -uno wa-

      Hapus

Kalian sudah membacanya? Saran? Kritik?
Silahkan tulis komentar kalian ^^

Hargai karya author disini dengan komentar-komentar kalian ^^